Ilusi menghidupkan hasrat yang berbeda
Menawarkan kepuasan atas asas yang tak berarti
Timbul atas tren, lalu menuhankan viral
Kesedihan dikuliti dengan mata lensa
Bukan tersadar akan kemanusiaan
tapi tersadar untuk sebuah konten
Teknologi kian jadi cekam
Algoritma kian jadi cengkraman
Perihal emosi yang tak terbendung
Kita jadi korban,
Korban kebinasaan algoritma
Melihat semua dari layar kaca,
Bukan untuk menenangkan
tapi untuk jadi obrolan semata grup whatsapp
Terekam dalam sebuah jejak digital,
tapi tak pernah paham bagaimana empati terus dibunuh secara perlahan
Kita terjabak dalam lautan algoritma,
yang dibuat oleh manusia sendiri,
tapi kita yang terjebak dalam balutan viral sendiri
“Kan juga semua orang melakukan ini.”
Selamat, kau juga telah dibunuh oleh algoritma.
Selamat, empatimu hanya sekadar cuitan dan postingan belaka.
Empati dibunuh, Kesedihan dikuliti.